09 Oktober 2019

Anak Itu Pun Rezeki

Edit Posted by with No comments

Rezeki setiap manusia, telah Allah Swt atur. Termasuk rezeki dari anak yang kita lahirkan. Meski demikian, masih banyak ibu atau calon ibu yang khawatir tentang hal itu.

Ada keluarga yang menginginkan anak tunggal, anak satu saja, agar "mudah" merawatnya. Ada juga cerita tentang seorang ibu yang dengan sengaja menggugurkan kandungan karena sudah mempunyai 5 anak, dengan berbagai dalih dan cara. Salah satunya karena takut tidak bisa "menghidupinya". Lebih miris lagi, saat ada keluarga yang memiliki banyak anak, justru menjadi bahan pembicaraan dan cibiran, dengan menyinggung soal kemampuan sang orangtua untuk membiayai hidup anak-anaknya tersebut.

Anak adalah amanah yang harus kita jaga. Dikaruniakan kepada kita dari Allah Swt, dengan "janji" rezeki yang disertakan bersamanya. Dari jalan mana pun rezeki tersebut adalah miliknya. Berarti bisa juga Allah Swt menitipkannya melalui rezeki kita. Dengan demikian, bukankah memiliki banyak anak bisa juga berarti bakal banyaknya rezeki yang menghampiri kita? Dan saat kita "menolak" memiliki anak, maka berarti kita telah memutus rezeki dari Allah Swt?

Selain bahwa anak memiliki rezekinya masing-masing, anak itu sendiri adalah sebuah rezeki. Banyak orang (keluarga) yang menikah puluhan tahun, tetapi belum dikaruniai momongan. Banyak perempuan mencoba berbagai program terapi, meminum berbagai macam obat, untuk dapat hamil dan memiliki anak. Kebutuhan akan anak sebagai penyejuk mata, ternyata bagi mereka nilainya bisa melebihi rezeki apa pun. Hal inilah yang harus kita pahami, agar dapat bersyukur atas karunia anak.


Kita tidak akan pernah tahu, anak yang manakah yang akan mampu menyayangi kita di masa tua. Juga menjadi investasi kita di akhirat dengan doanya. Kalau kita mempunyai banyak anak, jika ibaratnya ada satu anak yang tidak taat kepada kita, masih ada saudaranya yang lebih sayang kepada kita, bahkan menjaga kita di masa tua.

Anak-anak, yang merupakan amanah dan rezeki itu, mari syukuri dengan mendidik mereka menjadi saleh tanpa ada keraguan soal rezekinya. Allah telah menanggungnya. Bukan rezeki yang harus kita takutkan, tapi kemampuan kita mendidiknyalah yang harus kita perhatikan. <>

Oleh: Sabtiyaningsih, ibu rumah tangga.

Artikel ini dimuat di Majalah Hadila edisi 112 bulan Oktober 2016 halaman 19 pada rubrik Kolom Muslimah.

0 komentar:

Posting Komentar